Penerapan Vessel Tracking Starlink Maritime Ksinergi
![]()
Vessel tracking merupakan sistem yang memanfaatkan teknologi satelit dan komunikasi untuk memantau kecepatan, posisi, identitas dan arah kapal secara real time. Sistem ini menggabungkan data dari berbagai macam sumber, seperti satelit, Automatic Identification System dan radar untuk memberikan gambaran yang jelas tentang aktivitas kapal. Penerapan sistem ini sangatlah mudah dan tidak memerlukan banyak waktu, berikut ini cara penerapannya.
Teknologi yang Digunakan Vessel Tracking
Penerapan vessel tracking melibatkan berbagai jenis teknologi canggih yang memungkinkan sistem ini bisa bekerja dengan maksimal. Berikut ini beberapa contohnya.
Satelit Vessel Tracking
Satelit yang digunakan pada vessel tracking dapat memperluas jangkauan pelacakan, khususnya di zona yang tidak dapat dijangkau radar atau di wilayah laut yang jauh dari pantai. Satelit ini bisa menerima sinyal radar atau sensor di kapal yang lokasinya jauh dari jangkauan stasiun darat.
Automatic Identification System (AIS)
AIS merupakan sistem yang bekerja secara otomatis untuk mengirimkan data-data kapal, seperti identitas, arah, kecepatan dan posisi kapal melalui radio. Data yang dikirimkan sistem ini bisa dipantau pusat pengendalian maritim dan stasiun darat.
Sensor dan Radar
Radar dipakai untuk mengawasi kapal di perairan dekat pantai dan area pelabuhan. Untuk memperkuat pengawasan kapal di area tertentu, ada sensor tambahan yang digunakan, seperti sensor optik dan radar pengintai.
Lihat juga : Manfaat Vessel Tracking Ksinergi untuk Keamanan Kapal Modern
Langkah-langkah Penerapan Vessel Tracking
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menerapkan vessel tracking di Indonesia. Berikut ini langkah-langkahnya.
Mengidentifikasi Kebutuhan
Sebelum menerapkan vessel tracking perlu sekali untuk mengidentifikasi kebutuhan serta tujuan utama dari penggunaan sistem ini. Apakah sistem digunakan untuk pengelolaan lalu lintas laut, meningkatkan keamanan pelayaran, kepatuhan terhadap regulasi internasional atau untuk audit operasional kapal.
Dengan mengidentifikasi kebutuhan secara rinci, Anda akan lebih mudah dalam menentukan teknologi dan fitur yang akan digunakan untuk sistem ini.
Pengadaan Teknologi dan Infrastruktur
Setelah mengetahui kebutuhan apa saja yang akan dipenuhi, selanjutnya tinggal mempersiapkan infrastruktur dan teknologi yang dapat mendukung vessel tracking. Contoh infrastruktur yang harus dipersiapkan sebagai berikut.
Vessel Monitoring System : Sistem pelacakan berbasis radio dan satelit yang bisa menangkap informasi posisi kapal.
Stasiun pemancar dan penerima : Perangkat yang digunakan untuk menerima informasi dari kapal kemudian mengirimkan informasi ke pusat data.
Pusat data dan komando : Fasilitas pusat pengelolaan data yang dilengkapi perangkat lunak dan keras untuk memantau kapal di perairan Indonesia.
Data Center : Tempat menyimpan dan mengolah data yang aman dan mampu mengelola data dalam volume besar.
Pemasangan Perangkat
Sebelum dilakukan pemasangan perangkat, kapal-kapal yang akan dipasangi perangkat harus didaftarkan terlebih dahulu. Pemilik kapal diwajibkan untuk mendaftar dan mengurus dokumen-dokumen yang dibutuhkan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Setelah proses pendaftaran selesai barulah melakukan pemasangan perangkat. Untuk perangkat yang harus dipasang adalah perangkat AIS yang sudah memenuhi standar internasional. Setelah semua perangkat sudah dipasang, pemerintah akan melakukan inspeksi terhadap perangkat tersebut untuk memastikan perangkat sudah berfungsi dengan baik dan sudah sesuai regulasi.
Lihat juga : Cara Pintar Mengawasi Armada dengan Starlink Ksinergi
Integrasi Data
Setelah perangkat dinyatakan layak digunakan dan sistem infrastruktur sudah berjalan dengan lancar maka perlu melakukan integrasi data dari semua sumber yang ada, mulai dari stasiun darat, satelit dan kapal. Pada proses ini, data-data akan dikumpulkan secara berkelanjutan dan real time.
Data yang sudah terkumpul akan diolah menggunakan perangkat lunak untuk mendeteksi aktivitas-aktivitas yang mencurigakan atau kejadian-kejadian darurat. Data yang sudah diolah kemudian dikirim ke unit pengawasan di pelabuhan atau di instansi terkait.
Pelatihan Kru Kapal
Penerapan vessel tracking akan lengkap apabila dilakukan pelatihan untuk petugas atau kru kapal yang bertanggung jawab mengoperasikan sistem. Pelatihan yang dilakukan meliputi pengoperasian perangkat lunak dan keras, pengolahan data dan analisis data, penegakan hukum dan prosedur komunikasi. Selain itu, perlu juga dilakukan sosialisasi kepada semua pihak yang berkepentingan agar mereka bisa memahami kewajiban dan manfaat dari penggunaan sistem ini.
Pemeliharaan Sistem
Setelah sistem sudah berjalan sangat perlu dilakukan pemeliharaan secara rutin. Ketika melakukan aktivitas ini, wajib untuk memeriksa perangkat dan infrastruktur secara berkala. Perbaharui perangkat lunak yang digunakan agar bisa memenuhi standar operasional dan keamanan. Apabila saat melakukan pemeliharaan, ada perangkat yang mengalami kerusakan wajib diperbaiki secepat mungkin agar sistem bisa bekerja dengan akurat dan dapat mendukung tugas pengawasan.
Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem sangat perlu untuk dilakukan karena sistem ini selalu mengalami perubahan yang cukup cepat. Pastikan untuk selalu mengupdate perangkat lunak maupun perangkat keras yang digunakan.
Hal ini perlu dilakukan agar sistem ini tetap berjalan sesuai dengan regulasi dan standar internasional maupun nasional. Pengembangan sistem juga bisa membantu sistem agar dapat bekerja dengan lebih maksimal untuk mendukung aktivitas pengawasan.
