Perkembangan Sistem Komunikasi Starlink Maritim Ksinergi

Dalam industri pelayaran, komunikasi maritim merupakan salah satu aspek yang harus benar-benar diperhatikan. Tanpa adanya komunikasi yang baik, keamanan dan kelancaran industri pelayaran bisa terganggu. Komunikasi di wilayah perairan sekarang jauh lebih lancar berkat adanya perkembangan pesat pada sistem komunikasi saat ini.
Pada artikel ini akan dijelaskan secara mendalam mengenai perkembangan sistem komunikasi tersebut, mulai dari teknologi-teknologi yang digunakan sampai dengan tantangan yang harus dihadapi.
Perkembangan Teknologi Sistem Komunikasi di Industri Maritim

Sistem komunikasi yang berkembang saat ini bukan saja sistem komunikasi yang digunakan di darat saja tapi di wilayah perairan juga mengalami banyak sekali perkembangan. Banyak bermunculan teknologi-teknologi canggih untuk mendukung komunikasi maritim, berikut ini beberapa contoh teknologi-teknologinya.
Global Maritime Distress and Safety System (GMDSS)
Global Maritime Distress and Safety System adalah sistem komunikasi yang dirancang agar bisa bekerja secara otomatis untuk merespon kondisi-kondisi darurat di perairan. Sistem ini menggabungkan beberapa teknologi, seperti radio MF, HF, VFH dan Automatic Identification System. Sistem ini memungkinkan kapal untuk menerima dan mengirim sinyal darurat secara otomatis sehingga penanggulangan kecelakaan dan evakuasi korban bisa cepat dilakukan.
Sistem Satelit Maritime
Teknologi satelit merupakan salah satu tulang punggung komunitas saat ini. Banyak perusahaan menyediakan layanan satelit internet untuk aktivitas maritim, salah satunya adalah Ksinergi Starlink Maritime.
Layanan satelit ini bisa menjangkau laut lepas dan wilayah-wilayah terpencil. Kapal yang sudah menggunakan sistem ini bisa terus terhubung dengan pusat kendali untuk mengirimkan data cuaca, pesan darurat dan data navigasi.
Automatic Identification System (AIS)
AIS merupakan sistem komunikasi otomatis yang dapat menghubungkan satu kapal dengan kapal lainnya untuk bertukar informasi, seperti arah, kecepatan dan posisi kapal. Sistem ini sudah berfungsi secara otomatis menggunakan transponder yang sudah terpasang di stasiun pantai dan di kapal. Penggunaan sistem ini bisa membantu proses pengelolaan lalu lintas kapal agar tidak terjadi tabrakan atau kecelakaan di laut.
Vessel Traffic Service (VTS)
Vessel Traffic Service adalah sistem pengawasan lalu lintas armada kapal yang dilengkapi AIS dan radar. Sistem ini mampu memberikan arahan, memantau pergerakan kapal dan memastikan keselamatan pelayaran di jalur pelayaran utama dan di pelabuhan.
Internet of Things (IoT)
Integrasi Internet of Things dengan sistem komunikasi memungkinkan proses pengumpulan data di beberapa perangkat di kapal bisa berjalan dengan lebih cepat dan efisien. Data-data yang didapatkan dari sistem ini bisa dianalisis menggunakan teknologi big data untuk mempermudah pengambilan keputusan dan meningkatkan efisiensi operasional.
Machine Learning dan Artificial Intelligence (AI)
Teknologi machine learning dan kecerdasan buatan mulai digunakan pada sistem komunikasi maritim. Penggunaan teknologi ini untuk membantu meminimalisir risiko kecelakaan, memprediksi kondisi cuaca dan mengoptimalisasikan rute perjalanan. Teknologi kecerdasan buatan juga bisa meningkatkan keamanan data pada sistem komunikasi.
Lihat juga : Keunggulan Starlink Maritime Ksinergi untuk Komunikasi Kapal
Tantangan dalam Perkembangan Sistem Komunikasi Maritim
Meskipun teknologi sistem komunikasi maritim mengalami perkembangan yang cukup pesat, namun dalam implementasinya menemukan banyak sekali tantangan. Berikut ini beberapa contoh tantangannya.
Biaya Investasi
Tantangan yang pertama adalah biaya investasi yang cukup mahal. Untuk pengadaan sistem komunikasi yang canggih membutuhkan uang yang cukup besar jumlahnya. Selain itu, ada juga biaya untuk pemeliharaan sistem komunikasi yang jumlahnya tidak sedikit. Biaya ini menjadi hambatan untuk kapal-kapal kecil dan negara berkembang seperti Indonesia dalam menerapkan sistem komunikasi maritim.
Keamanan Siber
Sistem komunikasi yang semakin berkembang meningkatkan risiko ancaman siber, seperti pencurian data pelayaran, lokasi kapal dan lain sebagainya. Ancaman atau serangan siber seperti ini bisa mengganggu infrastruktur pelabuhan serta operasional kapal.
Selain itu, bisa juga merugikan para pelaku bisnis yang bergerak di bidang maritim. Karena adanya ancaman seperti ini membuat banyak pihak masih merasa takut menggunakan sistem komunikasi maritim otomatis.
Lihat juga : Penerapan Vessel Tracking Starlink Maritime Ksinergi
Interoperabilitas
Ada berbagai macam teknologi yang harus bisa bekerja secara seamless yang membutuhkan konsistensi untuk mendukung kelancaran sistem komunikasi. Namun pada kenyataannya, untuk bisa membuat hal ini terjadi sangatlah sulit karena tidak semua teknologi yang ada mudah diintegrasikan. Selain itu, kebijakan dan standar internasional yang berbeda-beda juga menjadi halangan utama dalam implementasi sistem komunikasi.
Pengelolaan Data
Untuk mengelola data dari sistem komunikasi maritim yang jumlahnya cukup besar membutuhkan sistem pengelolaan data yang canggih. Sistem seperti ini belum bisa di dapatkan oleh sebagian pihak karena keterbatasan biaya sehingga belum banyak orang yang bisa merasakan manfaat dari penggunaan sistem ini.
Keterbatasan Infrastruktur
Sistem komunikasi tidak dapat digunakan di seluruh wilayah di Indonesia karena masih ada beberapa wilayah yang tidak memiliki infrastruktur pendukung yang memadai, contohnya satelit dan stasiun pantai. Keterbatasan infrastruktur ini dapat menghambat konektivitas sehingga komunikasi tidak bisa berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya.
