Spread the love

Umumnya lahan pertanian akan tumbuh dengan baik jika tanahnya subur jadi pastikan Anda tahu tips mengolah tanah untuk lahan pertanian, seperti contohnya adalah dengan geotextile, Tentu saja ada banyak lahan gembur karena penggunaan pupuk kimia serta bahan pestisida yang tidak terkendali sehingga bisa mengakibatkan tanah jadi padar. Tanaman padi dapat tumbuh dengan baik jika ditanam di daerah pinggiran dan juga gembur.

Di daerah seperti ini umunya dapat menjamin ketersediaan unsur hara dan juga oksigen yang cukup sehingga perlu dirawat dengan baik. Umumnya tahap pengolahan tanah secara konvensional dapat membutuhkan waktu sekitar 16 sampai 18 hari dan tergantung dengan lahan yang dikelola. Nah, di bawah ini adalah tips mengolah tanah untuk lahan pertanian yang baik dan benar.

Inilah Tips Mengolah Tanah Untuk Lahan Pertanian

Tips mengolah tanah untuk lahan pertanian dengan baik dan benar adalah :

  1. Pembukaan Lahan

Tips mengolah tanah untuk lahan pertanian yang pertama adalah pembukaan lahan. Biasanya dalam pengolahan tanah menjadi lahan hal pertama yang akan dilakukan adalah dengan membuka lahan dan istilah lainnya adalah pembersihan lahan yang dapat dilakukan secara manual. Nah, dalam pembersihan lahan biasanya dilakukan oleh banyak orang supaya lebih cepat selesai apalagi untuk lahan yang cukup luas.

Kemudian peralatan yang digunakan sangat sederhana dan secara manual, seperti cangkul, sabit, parang dan yang lainnya. Namun seiring perkembangan zaman pembersihan lahan banyak memanfaatkan traktor supaya lebih cepat dan praktis. Selain itu, tidak perlu membutuhkan banyak tenaga dan pastinya hemat biayanya juga.

  1. Penggaruan Tanah

Tips kedua adalah penggaruan tanah dan teknik ini hampir sama dengan pembersihan lahan dan dapat menggunakan alat-alat tradisional. Contohnya adalah garu dan cangkul sehingga akan dilakukan oleh seseorang yang memiliki keahlian atau pengalaman penggaruan tanah dengan alat tersebut. Tujuan dari penggaruan tanah adalah untuk menghancurkan gumpalan tanah yang cukup keras di lahan.

Namun untuk berapa jenis tanaman perlu tanah yang kuat sehingga tidak mudah ambles. Anda dapat menggunakan material geotextile untuk meningkatkan kekuatan tanah di proses pengurugan tanah di lahan pertanian. Nah, khusus untuk tanaman padi memang harus tanah yang lembek.

Selain itu, sejumlah ahli pertanian memberikan saran sebelum proses pengurugan tanah lebih baik dilakukan pemupukan dahulu. Anda dapat menggunakan pupuk organik atau pupuk anorganik. Saat proses penggaruan tanah maka pupuk yang telah disebar akan tercampur rata dengan tanah di lapisan tanah yang akan ditanami nantinya.

  1. Pemupukan Tanah

Tips ketiga adalah proses pengolahan tanah dengan memberikan pupuk atau pemupukan. Tujuan pemupukan adalah supaya unsur hara yang ada di dalam tanah untuk pertanian tersebut jadi lebih subur. Apabila pemupukan dilakukan lebih awal dapat merangsang perkembangan akar yang semakin dalam.

Anda bisa menggunakan pupuk yang sudah direkomendasikan sehingga tanahnya menjadi subur. Contoh jenis pupuk yang dapat digunakan adalah Urea, pupuk kandang dan SP36 yang sesuai dengan jenis tanamannya. Kemudian Anda perlu memahami bahwa jika pemupukan tanah beraksi asam perlu menambahkan pupuk dolomit dengan ditaburkan pada tanah.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan pH tanah pada lahan pertanian yang akan Anda tanami nantinya.

  1. Pembajakan Tanah

Tips keempat adalah pembajakan tanah untuk lahan pertanian yang akan digunakan. Setelah selesai melakukan pemupukan tanah kemudian perlu melakukan pembajakan tanah juga. Umumnya pembajakan dilakukan setelah musim turun hujan atau sebelum hujan.

Sebab pembajakan tanah sangat cocok dilakukan dengan tanah yang memiliki struktur yang tidak terlalu lembek atau terlalu keras. Umumnya masyarakat agraris di daerah pedesaan masih kerap memakai teknik lama atau tradisional dalam pembajakan sawah. Contohnya adalah dengan menggunakan hewan ternak, seperti sapi dan kerbau untuk menjalakan alat pembajaknya.

Namun petani modern di masa kini sudah menggunakan mesin pertanian yang lebih canggih seperti traktor. Biasanya di perkebunan sawit dan taman vertikal menggunakan geotextile supaya bisa memfilter atau penyaring air sehingga tetap mengalir namun tanahnya tidak ikut menembus.

  1. Teknik Konversi

Tips kelima adalah melakukan teknik konversi tanah dan cara pengolahan tanah ini yang belum cukup diminati oleh petani. Sebab pelaksanaannya perlu dilakukan dalam 1 tahun sekali untuk tanah dengan kepadatan tinggi serta 2 tahun untuk tingkat kepadatan tanah yang sedang. Selain itu, teknik konversi terbagi menjadi 2, yaitu olah tanah minimum dan olah tanah strip.

Olah tanah minimum adalah teknik pengolahan dengan mengurangi frekuensi pengolahan baik dalam 1 tahun atau 2 tahun sekali nantinya. Kemudian olah tanah strip adalah pengolahan tanah di strip maupun alur yang nantinya akan dilakukan penanaman. Strip dibuat dengan mengikuti kontur tanahnya sehingga bagian yang akan diolah merupakan bagian yang akan disebar benihnya.

Jadi, itulah tips mengolah tanah untuk lahan pertanian yang baik dan bagi Anda yang membutuhkan geotextile pastikan untuk memilih salah satu distributor terpercaya.